Senin, 12 Desember 2011

15 Hari, Kita

Ya, 15 hari sudah hari bersejarah itu kulewati, dan 2 hari sudah aku tanpamu *lagi
Semua akan berjalan dengan apa adanya, aku, kamu kini menjadi kita
Kamu yang kini menjadi imamku
Aku yang kini menjadi makmummu
Kita yang selalu akan tetap menautkan hati dikala jauh
Kita yang selalu saling mendoakan dimanapun berada
Kita yang selalu berusaha untuk saling mengerti dan memahami

Jarak tak mungkin menjadi penghalang untuk kita bersama selamanya kelak
Jarak tak mungkin menjadi cobaan yang berarti
Aku akan selalu ada untukmu walaupun kita tak selalu bersama
Kamu akan selalu menjagaku walaupun tak selalu disisi
Ya, aku yakin akan segala kuasa Nya
Seperti Dia yang sudah memberi Ridho Nya melalui Ridho ibuku dan ibumu

*Yakin, ikhlas dan teruslah berdoa untuk kebahagiaan sejati yang akan kita reguk suatu saat nanti

Jumat, 29 Juli 2011

Menahan Perih

Perih terasa tidak hanya dipinggangku yang kini sering kambuh.
Saraf kejepit ini begitu mengganggu hari-hariku.
Tapi perih dihati ini mengalahkan perih sakitku.

Aku berusaha menahan perih itu semua sendiri tak ingin lagi berbagi padanya tapi lebih pada Nya.
Karena dia memang tak lagi peduli padaku.

Ah, Tuhan lagi-lagi aku kembalikan semua sakit dan perih ini kepadaMu
karena sejatinya hanya Engkau yang mampu meringankan dan menyembuhkan
Segala rasa perih ini.

Biarlah dia dengan dirinya sendiri sampai dia kembali dengan sendirinya kepadaku
Karena kuyakin dia mencintai dan menyayangiku walaupun ketidakpeduliannya padaku


Selasa, 26 Juli 2011

Aku, Dia dan menuju Kami

Beberapa bulan ini kesibukanku bertambah, bukan hanya pekerjaan kantor dan rumah tapi pekerjaan untuk menuju kata Kami. Ya kami, aku dan dia beberapa bulan ke depan akan menjadi kami selamanya, Insya Allah.
Dari mulai mencari vendor wedding, mendatangi pameran wedding sampai test food (dengan mendatangi event2 yang dikerjakan para vendor) dari mulai mencoba makanan dan minuman, melihat dekor sampai pelayanan vendor serta mendatangi penata rias untuk sekedar melihat baju-baju.

Ah, dia masih berada nun jauh disana, aku merasa sendirian menghadapi semuanya. Walaupun tak dapat kupungkiri kakak-kakakku membantu tapi tetap saja berbeda jika aku dan dia yang mengurus semua kerepotan ini bersama karena ini memang untuk kami juga, dan mungkin kenangan itu akan lebih ada dibanding sekarang dia yang hanya menerima laporan dariku.

Ah, belum lagi dia yang sering marah hanya karena hal kecil. Tuhan, saat itu sebentar lagi haruskah kerikil kecil itu harus selalu membuatku tertusuk dan terluka?

Ah, hanya semangat, motivasi dan penghargaan yang kubutuh untuk saat ini. Aku tau dia tak mampu memberi bantuan tenaga dan wujudnya saat ini. Tapi dengan wujud kasih dan penghargaan itu lebih berarti saat ini.

Ah, aku hanya berharap kepada Mu kini, agar aku bisa mewujudkan keinginan ibu sesuai dengan kemampuanku. Aku dan dia telah Kau pertemukan maka jagalah ikatan ini Ya Allah... amiiin..















Rabu, 15 Juni 2011

Curhat : Mudah jadi sulit

Kenapa sih harus dipersulit, sesuatu yang mudah... walaupun dibelakangnya terdapat embel-embel yang katanya sedang dipermudah... sesuatu yang kuingin menjadi mudah kenapa harus dbuat menjadi sulit... Aku ingin pernikahan yang syahdu tanpa harus dibebani dengan resepsi yang ribet... Bukan tidak ingin memedulikan perasaan orang lain, terutama perasaan keluarga besarku... tapi mengapa tidak membiarkan saja acaraku aku yang urus sendiri dengan caraku... aku tau diri karena mereka sudah sibuk dengan urusan dan keluarga  mereka sendiri... mereka cukup hadir dalam acara saja itu sudah membuatku senang... bukan berarti aku tidak membutuhkan bantuan mereka juga, bukan... tapi semata-mata aku ingin membuat sesimpel mungkin namun tidak memalukan, that's it!!!!!

Senin, 13 Juni 2011

Entahlah

Entahlah...
Mengikuti kata hati atau orang lain...

Entahlah...
Semuanya tak indah dimata ini...

Entahlah...
Malas, jenuh, galau, dengan semua ini...

Entahlah...
Biarlah semua berlalu begitu saja...

Entahlah...
Mungkin sampai semua akan indah pada waktunya, semoga...

Selasa, 31 Mei 2011

Sahabat Cinta Tuhan


SAHABAT
Suka duka kita lewati bersama
Aral melintang selalu menemani kita
Hujan panas takkan sanggup menghadang
Apapun yang terjadi sekarang dan nanti
Bagaimanapun rupa diri kita nanti
Akan selalu bersama selamanya
Takkan  terhapus oleh waktu

CINTA
Cinta kita kan abadi selamanya
Indahnya selalu memberi kebahagiaan
Namamu selalu ada dihatiku sampai kapanku
Tak pernah tergantikan sosok dan kasihmu
Antara kamu dan aku takkan ada dia

TUHAN
Tuhan selalu bersama
Untuk Nya kita bersimpuh
Hamba yang taat impian kita
Andai kita selalu menemui Nya
Namun kehampaan selalu datang

Minggu, 29 Mei 2011

Curcolwati dari seorang ade tentang kehidupannya yang menuntutnya dewasa sebelum waktunya


Pagi ini seseorang yang aku anggap ade dan mengenalnya ketika dia PKL dikantorku tahun lalu, mengirimkan notes yang hanya ditag ke aku, yang intinya dia meminta nasihat seorang kakak atas kegalauannya dalam menghadapi tuntutan kehidupan yang mengharuskan dia menjadi dewasa di umurnya yang baru 17 tahun.


Dan inilah curcolwatinya di notes FB dan khusus di tag untukku:

Entah kenapa saya merasa semuanya datang terlalu cepat. Ingin beli pen tablet, tidak lama kemudian dibelikan. Ingin les bahasa Inggris, tidak lama kemudian ada yang membiayai. Ingin dapat pekerjaan, tidak lama kemudian datanglah kesempatan itu.

Tapi, itu kan baru sekadar keinginan, baru rencana. Semuanya datang lebih cepat dari perkiraan & lebih mudah daripada bayangan saya. Tanggung jawab dan gaji profesional ini saya rasa terlalu cepat menghampiri. Saya masih 17 tahun, bahkan masih berstatus siswa. Saya memang bercita-cita besar, namun mental saya belum siap. Agak menyesal juga saya menerima pekerjaan sehari setelah ditelpon. Seharusnya, tunggu semua urusan sekolah selesai dulu. Hm...yah, percuma mengeluh. Anggap saja bonus. Kalau kata Mama sih, artinya kita ditakdirkan jadi orang besar jika masih muda diberi tantangan sebesar itu. Pekerjaannya memang tidak sulit, namun saya harus memiliki kecepatan dan stamina ekstra untuk lembur setiap hari.

Mungkin memang tidak seburuk itu jika sudah terbiasa. Kehidupan memaksa saya untuk jadi orang dewasa lebih cepat. Padahal saya masih ingin menghabiskan waktu untuk nonton kartun, tidur tepat waktu, diberi susu setiap pagi dan malam, diajak jalan-jalan setiap hari minggu, main sepeda keliling komplek, dibelikan es krim...wow, childhood never die.

Banyak orang mentertawakan saya, atas setiap tindakan yang saya ambil.
"Buat apa kamu kuliah lagi kalau sudah dapat kerja?"
"Ya sudahlah, kamu kerja saja, gak perlu sekolah lagi."
"Apa ini? Ada anak kecil udah kerja."
"Hahaha, mbok ya kalo masih sekolah gak usah kerja toh."

Halo? Dunia sudah berubah. Tanpa pendidikan, kerja seperti apapun pasti akan tertinggal jauh. Tanpa pendidikan, kapan kita bisa naik derajat? Tanpa pekerjaan, mau biayain pendidikan pakai apa? Bulu ketek? We have to move faster kalo gak mau masa tuanya dipenuhi penyesalan. We have to move faster kalau ingin cepat sukses.

But, saya belum siap mental untuk mengatasi emosi ke-ABG-an saya. Semuanya datang terlalu cepat. Saya belum tahu apa-apa mengenai kehidupan sebenarnya. Saya sedang berusaha keras mempersiapkan mental, padahal saya sedang dalam kecepatan tinggi. Semuanya jauh dari perkiraan. Ternyata tantangannya lebih berat daripada bayangan saya, ternyata bayarannya jauh lebih besar daripada yang saya pikirkan.

Hmmm...wish me luck aja deh.

Dan ini komenku untuknya di Fb juga :


hahahahahhahahahhaha aku ketawa ni sebenarnya ga ada advices apa2 de cuma bisa bilang : Congrat n u can do it....

Gini rina, msh byk org diluar sana yg sampai umur tua bgt mungkin susah dapat uang pdhl udah punya kerjaan... klo rina dpt semua yg rina mau dlm wkt cpt bearti ALLAH lg kasih ujian sm rina bkn hny kasih keberkahan. Nah bgmn skrg kita bisa melewati ujian itu. salah satunya dg cara melakukan pekerjaan itu dg baik (menjaga amanah yang tlh diberikan org kpd kita, tdk mengecewakan). 

Mi yakin Rina mampu dg umur yg msh 17 th, Rina cukup dewasa jgn dikira umur tua itu pasti dewasa dan bertanggung jawab, ga juga loh.... 

So, sekarang selalu bersyukur ya De, jangan tinggalkan sholat, ttp patuhi ortu jgn krn sdh pny uang ortu dibelakangi larangan maupun perintahnya.. dan tetap mjd Rina yg mi kenal tnp hrs merubah mjd tua sblm wkt nya kec kedewasaan yang bertambah... sekali lagi selamat dan doaku sll mengirimu de.... (oia kerja dmn jdnya dptnya de?) 

* Hmm  cuma rasa syukur slalu yang harus kita tingkatkan karena berkah Nya begitu besar pada kita.. "Nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan, Ar-Rahman"